Renungan Minggu Adven ke-3
Para sahabat muda yang terkasih dalam Kristus, selamat memasuki Hari Minggu Gaudete!
Ada sebuah pertanyaan dari sesama kepada kita secara pribadi: “Apakah ada sukacita di dalam hatimu?” Kadang-kadang kita menjawabnya secara spontan: “Ya, ada sukacita di dalam hati saya!” Namun kalau kita merenung lebih dalam lagi dan dengan hati yang jujur, kita akan berkata: “Saya bergumul dan terus berjuang untuk memiliki hati yang penuh sukacita.” Tepat sekali perkataan Pastor Henri Nouwen:
“Sukacita tidak terjadi begitu saja pada kita. Kita harus memilih sukacita dan terus memilihnya setiap hari.”
Orang muda yang hebat tentu harus memiliki hati yang Gaudete.
Santo Yohanes Bosco sebagai Bapa, Guru dan Sahabat kaum muda adalah seorang kudus yang sangat optimis, selalu bersukacita dan ceria. Dia menggubah musik, lagu, doa-doa yang populer hingga saat ini. Semua ini mewarnai sukacita di dalam kehidupan Don Bosco. Bagaimana dengan kaum muda? Bagi Don Bosco, orang muda akan bersukacita di surga dan melihat segala sesuatu dalam perspektif yang lebih luas. Dia juga sering berkata kepada kaum muda, “Surga akan menyelesaikan setiap persoalan hidup, sebab itu berjalanlah dengan kaki di atas tanah namun matamu tertuju ke surga”. Ketika berbincang-bincang dengan para Salesian dan kaum muda, Don Bosco selalu berkata: “Bersukacitalah dalam Tuhan” Perkataan ini sangat menginspirasi para Salesian dan kaum muda supaya selalu ceria dan memancarkan sukacita karena mereka adalah pewarta Injil sebagai Kabar Sukacita. Dengan mengutip santo Filipus Neri, Don Bosco sering berkata: “Kalian boleh melompat dan berteriak asal jangan berbuat dosa”.
Tuhan juga menyapa kita semua pada hari Minggu Sukacita ini supaya kita memiliki hati yang penuh sukacita. Nabi Zefanya mengingatkan kita supaya bersorak-sorai, bergembira, bersukacita dan beria-ria. Mengapa? Sebab Tuhan sungguh baik bagi kita. Ia menyingkirikan hukuman dan melindungi umat-Nya. Santo Paulus dalam nada yang sama mengatakan kepada jemaat di Filipi: “Bersukacitalah sebab Tuhan sudah dekat” Kaum muda yang optimis, penuh harapan akan selalu bersukacita di dalam Tuhan.
Menjadi pertanyaan bagi kita adalah: “Apa yang harus kita lakukan dalam hidup bersama?” Ini adalah pertanyaan dari orang-orang kepada St. Yohanes Pembaptis. Kepada orang banyak, ia mengingatkan bahwa sukacita adalah berbagi–sebagai tanda kepedulian–kepada sesama. Kepada para pemungut cukai, Yohanes Pembaptis mengingatkan bahwa sukacita yang benar adalah supaya mereka jangan menagih pajak lebih dari yang telah ditentukan pemerintah. Dan kepada para prajurit, Yohanes Pembaptis mengatakan bahwa sukacita yang benar adalah supaya dalam penugasan, mereka jangan merampas dan memeras sesamanya. Mereka mencukupkan dirinya dengan gaji yang menjadi hak mereka. Jawaban sekaligus himbauan santo Yohanes Pembaptis juga tertuju kepada anda dan saya saat ini.
Kalau begitu apa yang harus orang-orang muda lakukan di dalam hidup ini? Bagi Don Bosco, hidup ini hanya sementara saja maka berusahalah hai orang-orang muda untuk menjadi warga negara yang jujur dan pengikut Kristus yang baik. Kuncinya adalah selalu bersukacita dan senantiasa bersukacita di dalam Tuhan.
Doa: Tuhan, anugerakanlah sukacita di dalam hati kami masing-masing. Amen.
P. John Laba, SDB